Selasa, 06 Januari 2015

Menembus Makna Ikhlas

Ikhlas adalah inti amal dan penentu diterima tidaknya suatu amal disisi Allah Yang Mahatahu. Amal tanpa ikhlas, bagaikan buah kelapa tanpa biji, raga tanpa nyawa, pohon tanpa buah, awan tanpa hujan, anak tanpa garis keturunan, dan benih yang tidak tumbuh. (Abu Thalib al-Maliki)


Ikhlas kata yang sering kita ucapkan  dikala akan bergiat dalam  laku, berawal dari setiap niat dalam amal. Marilah mulai wisata hati ini dengan niat yang sebenar-benarnya, ikhlas dalam setiap niat yang tumbuh untuk berbuat baik.  Karena ikhlas berada sebelum, selama, dan setelah amal kita laksanakan.
Ikhlas sebelum berbuat, berarti kita berniat beramal perbuatan hanya demi Allah, bukan demi sebuah pujian, penghargaan, ataupun balasan dari orang lain. Karena dalam amal yang terlaksana nantinya hanya tertuju untuk Allah, demi mengharap ridha dan cinta-Nya. Ikhlas sebelum berbuat juga berarti berkehendak melakukan suatu perbuatan, bukan karena dorongan nafsu yang ternahkodai syaithan. Tetapi karena diri ingin memberi apa yang dimiliki untuk kebermanfaatan bersama.


Ikhlas selama berbuat, berarti kita sekuat kita membaguskan amal hanya karena Allah, bukan karena manusia. Ikhlas selama berbuat juga berarti tanpa membayangkan kita akan dinilai, dipuji, atau dihormati, ketika nantinya akan menyudahi perbuatan tersebut. Ataupun sebaliknya resah membayangkan anggapan orang-orang  yang nantinya meremehkan akan amal yang kita lakukan.
Ikhlas setelah berbuat berarti tetap mengingat Allah dalam hati, saat diri disanjung ataupun dicela akan amal yang dilakukan. Karena dzikir kepada Ilahi Rabbi mengikat hati untuk selalu mawas diri, tak sombong saat dipuji, tak kesal saat dimaki. Kita menisbahkan kemampuan berbuat kepada Allah, dan bukan pada kemampuan kita sendiri, menyerahkan hasil perbuatan kepada Allah. Dan tidak memandang bahwa hasilnya harus seperti yang kita inginkan. Ikhlas setelah berbuat berati kita tak akan berharap balasan, pujian, ataupun ucapan terima kasih. Ikhlas setelah berbuat, juga berarti tak mengungkit-ungkit perbuatan yang telah lalu, tak memamerkannya atau menyombongkannya pada orang karena itu dapat menggoreskan luka.

Inilah ikhlas tanpa batas, memahami makna ikhlas yang lebih dalam lagi. Yakni ikhlas dalam segala hal dan dalam segala perbuatan, suatu makna ikhlas yang menjadi ekspresi tauhid, yakni sebagai pemurnian hati. Ikhlas itu bermnfaat, tidak saja bagi masa depan anda (di dunia ataupun di akhirat), namun pula bagi persiapan anda untuk berbuat, bagi perbuatan itu sendiri, dan bagi dampak perbutan itu sendiri.

Banyak perbuatan biasa menjadi bernilai karena terbugkus dalam niat yang bagus, sebagaimana banyak kewajiban menjadi tak bermakna lantaran niatnya yang tak lurus. Keikhlasan atau ketulusan membuat hidup semua tindakan. (Salim A. Fillah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar