Ibu, dialah yang selalu ada dalam ruang rindu. Dia adalah wanita yang begitu luar biasa dalam hidup ini, memberi tak kenal henti, berbagi tak kenal rugi, dan bekerja tak kenal lelah. Dan semua itu dia lakukan agar kebahagian yang terus hadir dalam hidup kita. Ibu, satu kata penuh makna cinta yang senantiasa engkau taburkan bersama kasih dan sayang disetiap episode kehidupan. Saat suka ataupun duka menyapa engkau selalu ada untuk menyejukan diri ini.
Minggu, 21 Desember 2014
Sepenuh Cinta untuk Ibu
Ibu,
ketika kita mengucap kata tersebut sungguh akan terbayang wajah yang selalu
dirindukan ketika kita tak bisa mendekapnya dengan hangat dalam balutan kasih
dan sayang penuh cinta.
Ibu, dialah yang selalu ada dalam ruang rindu. Dia adalah wanita yang begitu luar biasa dalam hidup ini, memberi tak kenal henti, berbagi tak kenal rugi, dan bekerja tak kenal lelah. Dan semua itu dia lakukan agar kebahagian yang terus hadir dalam hidup kita. Ibu, satu kata penuh makna cinta yang senantiasa engkau taburkan bersama kasih dan sayang disetiap episode kehidupan. Saat suka ataupun duka menyapa engkau selalu ada untuk menyejukan diri ini.
Ibu, dialah yang selalu ada dalam ruang rindu. Dia adalah wanita yang begitu luar biasa dalam hidup ini, memberi tak kenal henti, berbagi tak kenal rugi, dan bekerja tak kenal lelah. Dan semua itu dia lakukan agar kebahagian yang terus hadir dalam hidup kita. Ibu, satu kata penuh makna cinta yang senantiasa engkau taburkan bersama kasih dan sayang disetiap episode kehidupan. Saat suka ataupun duka menyapa engkau selalu ada untuk menyejukan diri ini.
Selasa, 02 Desember 2014
Medan Karya dalam Ketaatan pada-Nya
Hidup ini adalah arena kompetisi, memberi
yang terbaik dengan apa yang dimiliki.
Setiap peserta kehidupan memiliki potensi yang berbeda-beda, dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Seperti sabda
RasulilLah, “...Dan sebaik-baik manusia adalah
orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” yang tertulis
dalam HR. Thabrani dan Daruquthni. Maka nilai seseorang akan terletak pada kadar manfaatnya,
bagi mereka yang sadar bahwa hidup adalah tentang medan kompetisi, tergeraklah jiwa dan raga untuk memberi dengan
karya yang terbaik dalam langkah ketaatan pada-Nya.
Sabtu, 29 November 2014
Tak Sekedar Tempat Singgah
Rumah, tak sekedar tempat singgah melepas penat, berteduh dari teriknya
cahaya matahari, berlindung dari derasnya air hujan & kencangnya
tiupan angin. Bukan juga sekedar tempat menikmati kehidupan duniawi.
Jika rumah hanya sekedar dijadikan tempat singgah, maka tiap ketukan
langkah akan kehilangan makna, semangat, & terasa kering. Tapi saat
rumah tak sekedar tempat singgah &
rehat, tetapi jadilah tempat penuh cinta, cerita & cita yang hakiki.
Akan selalu ada semangat yang menyala untuk melangkah.
Sabtu, 08 November 2014
Ikatan yang Menguatkan
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang
berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S
Al-Hujurat; Ayat 10)
Sesama mukmin adalah saudara, dimana
pun, darimana saja, serta dengan siapa saja berjumpa. Inilah hubungan yang
disatukan karena ikatan aqidah, yang ikatan kian menguat saat kondisi keimanan
terjaga dan jauhnya kita dari maksiat.
Selasa, 04 November 2014
Cinta Bersujud di Mihrab Taat
Di
jalan cinta para pejuang, kita lalu menjaga pandangan. Karena yang sebagian
adalah hak kita, dan yang lain adalah
milik syaithan. Di jalan cinta para pejuang, kita lalu menjaga pendengaran.
Karena apa yang masuk ke telinga seringkali membentuk bayang-bayang dicelah
otak. Di jalan cinta para pejuang, kita lalu menjaga indera pembau. Karena
syahwat datang melaluinya seringkali tanpa mengetuk pintu. Di jalan cinta para
pejuang, kita lalu menjaga kulit dari persentuhan-persentuhan yang tak
diperkenankan. Karenanya kenangan sulit dilupakan. Karena kepala yang ditusuk
dengan jarum besi menyala, begitu Sang Nabi bersabda dalam redaksi Imam Ath
Thabrani dan Al Baihaqi, jauh lebih baik daripada menyentuh kulit yang tak
halal bagi kita.
Indahnya Sabar
Sabar bukan berarti menyerah tanpa usaha. Tetapi, sabar bukan pula perjuangan tanpa hasil. Sabar adalah taman kesejukan diantara ikhtiar maksimal dan tawakkal total. Sabar adalah perwujudan keyakinan kuat akan janji Allah.
Dengan sabar, hati begitu percaya, bahwa Allah akan segera menyambut niat dan keinginan tulus seorang hamba.
Apa jadinya jika hati dipenuhi oleh sergapan ambisi dan pemaksaan kehendak? Tenaga habis, dan niat suci pun hangus oleh obsesi dan prasangka buruk kepada Allah.
Tiada kondisi yang paling indah, kecuali menyelipkan sabar; baik di kala senang maupun susah, kaya maupun miskin, senang maupun sempit.
Sebagaimana janji Allah, bahwa hanya hamba-Nya yang istiqamah dan mantaplah yang mampu bersabar, dalam mengarungi kehidupan.
"Uddatu Ash-Shabirin wa Dzakhiratu asy-Syakirin" karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
Senin, 03 November 2014
Pengejawantahan Rasa Syukur
Allah Ta'ala senantiasa memberikan nikmat yang tiada terkira pada tiap hamba-Nya. Sungguh Ia Mahabaik, mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala nikmat-Nya, satu kata yang lebih luas maknanya dari terimakasih. Dengan bersyukur, nikmat akan terus ditambah, tapi saat kita kufur; sungguh akan ada siksa yang pedih dari-Nya. Telah tertulis jelas di Q.S. Ibrahim: 7, bagaimana Allah Tabaraka berfirman..
"Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, namu jika
(sebaliknya) kamu justru kufur (mengingkari nikmat-Ku), maka sesungguhnya
adzab-Ku sangat berat."
Selasa, 30 September 2014
#AyoMentoring
Sedikit bertutur kata tentang mentoring agama Islam, moga ada manfaat yang teraih. Mohon maaf atas segala khilaf. Silakan berkunjung ke alamat berikut http://chirpstory.com/li/232138
#KicauNasehat
Nasihat dari Imam Syafi'i. Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam
menuntut ilmu ialah kecerdasan (jauhnya diri dari maksiat dan takwa
adalah kunci tajamnya akal), semangat, bersungguh-sungguh, pengorbanan,
membersamai guru dan panjangnya waktu. Dan pesan dari Abdullah ibn
Mubarak, belajarlah adab sebelum belajar ilmu, Imam As-Syafi'i pun
pernah menyampaikan adab adalah bagian terpenting dalam mempelajari
ilmu. Karena di masa kini, banyak orang yang berilmu tapi lupa tuk belajar
adab, hingga diri dirasupi penyakit-penyakit hati yang redupkan
keimanan. Merasa keilmuan paling luas nan pemahaman paling dalam,
lupakan etika dalam sampaikan nasehat ataupun pendapat, tak
bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu; semisal tak merekamnya ilmu yang
didapat dengan mencatat. Serta masih banyak yang lain, moga kita tak
lupakan belajar adab dalam menuntut ilmu, adab dalam menjaga ilmu dan
dalam mengamalkannya. Ya ini nasehat untuk diri sendiri, yang masih
banyak alfa dalam meraih ilmu.
Sabtu, 27 September 2014
Siap Berkarya
Hidup dalam rentang waktu yang
panjang akan terlalui oleh banyak macam aktivitas, dimana akan terdapat
pelajaran yang tersisipkan disetiap aktivitas atau amal kita. Sungguh miris
sekali dalam hidup ini, jika kita hanya menjadi penikmat atau manusia yang
hanya rutin mengkonsumsi karya-karya orang lain. Hingga membuat kita terlena untuk
tidak berkarya, hingga membuat tertidur potensi yang ada dalam diri. Mengubur
daya-daya tersimpan disetiap ruas tulang kita, melayukan energi yang begitu
luar biasa apabila tersalurkan untuk sebuah karya nyata agar tercatat dalam
sejarah karena kebermafaatannya.
Jumat, 26 September 2014
Semangat Kontribusi
Kontribusi adalah
memberi yang tak kenal henti, kontribusi adalah pengorbanan yang tak kenal jeda
waktu. Kontribusi bermula dari benih niatan suci, lalu berkecambah dalam hati. Kemudian
terus bertumbuh, hingga tertuang pada laku. Dan sudahkah kita menjaga semangat
yang terus menyala dalam diri? Agar semangat berkontribusi tak melapuk, dimakan
oleh rasa malas dan tertelan oleh keangkuhan diri.
Nilai sosial setiap kita terletak pada apa yang kita berikan
kepada masyarakat atau pada kadar manfaat yang dirasakan masyarakat dari
keseluruhan perfomance kepribadian kita. Maka Rasulullah saw berkata:
"Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia
yang lain."
Tentang Kesungguhan
Setiap kerja-kerja yang terlaksana oleh kita berawal dari niat
hingga berujung pada amal. Ikhtiar, merupakan fase yang harus dinikmati
nan terlalui; agar niat yang bermula berkecembah dalam jiwa berubah jadi
nyata.
Maka harus ada penyambung yang juga sebagai pendamping antara niat dan ikhtiar, agar keduanya menyatu lalu berbuah hasil yang memukau para aktor kehidupan. Apa itu? Satu kata tak asing ditelinga untuk di dengar, yaitu KESUNGGUHAN. Mengapa kesungguhan yang harus menjadi teman sejati, antara niat dan ikhtiar.
Maka harus ada penyambung yang juga sebagai pendamping antara niat dan ikhtiar, agar keduanya menyatu lalu berbuah hasil yang memukau para aktor kehidupan. Apa itu? Satu kata tak asing ditelinga untuk di dengar, yaitu KESUNGGUHAN. Mengapa kesungguhan yang harus menjadi teman sejati, antara niat dan ikhtiar.
Senin, 30 Juni 2014
Bukan PPT Biasa
Salah
satu hal yang tak bisa dilepaskan saat bulan Ramadhan tiba, geliat para
PPT (Para Pencari Takjil) akan terasa di tiap penjuru bumi. Bukan hanya
sekedar berbagi menu berbuka tapi tentang kesungguhan diri mendatangi
majelis ilmu. Duduk penuh kekhusyuan, mendengarkan penuh seksama tentang
hal yang dibicarakan, mencatat apa yang disampaikan hingga bermuara
pada amal shalih. Moga barakah, pahala dan ridhaNya kita dapati.
Selasa, 20 Mei 2014
Saling Melengkapi
Setiap manusia dilahirkan ke bumi Allah dengan diberikan dua daya, yaitu kelebihan dan kekurangan yang melekat dalam diri. Dimana, kelebihan dan kekurangan yang Allah berikan kepada setiap hambaNya merupakan salah satu bekal untuk mengarungi samudra kehidupan. Kelebihan yang Allah berikan bisa berupa kebagusan secara fisik, talenta hidup yang mengagumkan, dan atau harta yang diwariskan. Begitu pula sebaliknya, setiap peserta kehidupan di bumi ini pun memiliki kekurangan. Kelebihan dan kekurangan yang Allah berikan, tidak begitu saja disematkan tanpa ada makna yang terajut, serta ada maksud atau tujuan untuk sebuah pencapaian.
Senin, 19 Mei 2014
Membangun Komitmen
Komitmen harus ada disetiap
perjuangan kita dalam mewujudkan sebuah harapan, meraih sebuah cita, atau
mengejawantahkan sebuah visi. Komitmen
itu harus ada, karena ia menjadi salah satu penjaga pada diri kita agar
terus bergerak dalam ruang amal. Memang tak mudah melatih komitmen yang kita siratkan
agar mendekap erat dan tertanam pada jiwa.
Minggu, 18 Mei 2014
Kembali Tajamkan Pena!
Karena apa yang diucap akan menguap dan terbawa angin, sedangkan apa yang ditulis akan abadi. Seperti yang disampaikan Imam Syafi'i, ikatlah ilmu dengan pena, karena ilmu akan kekal apabila dituangkan dalam bentuk tulisan. Pepatah Arab mengatakan bahwa, segala sesuatu yang dihapal akan mudah hilang (ma hafidzha farra) sedangkan apa yang ditulis akan kuat atau kokoh (ma kataba qarra). Maka tulislah hal terbaik yang kau dengar, hafalkan hal terbaik yang kau tulis dan bicaralah dengan hal terbaik yang kau hafal (Ibn Al Muqaffa). Jangan remehkan ide yang terlintas dalam ruang pikiran, bisa jadi apa yang anda pikirkan merupakan gagasan ataupun solusi yang dicari selama ini. Saat kebanyakan orang menawarkan pemecahan masalah yang sudah kadaluarsa ataupun sebuah ide yang basi. Segera abadikan ia dengan goresan tinta, lalu tuangkan apa yang anda tulis dengan amal nyata, agar menjadi karya yang bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Mari berbagi inspirasi, dengan kata kita ubah dunia!
Langganan:
Postingan (Atom)