Jumat, 26 September 2014

Tentang Kesungguhan


Setiap kerja-kerja yang terlaksana oleh kita berawal dari niat hingga berujung pada amal. Ikhtiar, merupakan fase yang harus dinikmati nan terlalui; agar niat yang bermula berkecembah dalam jiwa berubah jadi nyata.
Maka harus ada penyambung yang juga sebagai pendamping antara niat dan ikhtiar, agar keduanya menyatu lalu berbuah hasil yang memukau para aktor kehidupan. Apa itu? Satu kata tak asing ditelinga untuk di dengar, yaitu KESUNGGUHAN. Mengapa kesungguhan yang harus menjadi teman sejati, antara niat dan ikhtiar.


Niat merupakan benih awal yang bertumbuh dalam hati, kemudian untuk merealisasikan harus ada ikhtiar yang ditunaikan. Agar niatan itu jadi nyata sesuai yang diinginkan, maka perlu kesungguhan yang teresap hingga kedalam sari pati setiap jengkal ikhtiar; agar niatan menjadi nyata seperti yang dicita-cita. Bersungguh-sungguhlah pada tiap-tiap kerja nyata, supaya diri tak kecewa. Meski hasil tak sesuai harap yang dipinta, itu tak membuat asa memudar dan semangat menghilang. Karena diri yang hina pun sudah berserah akan ketetapan Ilahi, yakin setiap takdirnya akan berujung kebahagian.

Kesungguhan diperlukan disetiap amal, agar yang diinginkan tak lagi hanya khayalan.
Kesungguhan memang harus selalu ada. Ada pada saat kita berikhtiar, ikhtiar menjadikan pribadi lebih baik, ikhtiar meneladani Nabi dan para sahabat seupaya payah jiwa raga. Kemudian kesungguhan dalam ikhtiar menyemai kebaikan, lalu kesungguhan berikhtiar dalam meluluh lantahkan kemungkaran dan kesungguhan penuh rindu dalam mendekatkan diri pada Ilahi.
Setiap kerja-kerja yang terlaksana oleh kita berawal dari niat hingga berujung pada amal. Ikhtiar, merupakan fase yang harus dinikmati nan terlalui; agar niat yang bermula berkecembah dalam jiwa berubah jadi nyata.
Maka harus ada penyambung yang juga sebagai pendamping antara niat dan ikhtiar, agar keduanya menyatu lalu berbuah hasil yang memukau para aktor kehidupan. Apa itu? Satu kata tak asing ditelinga untuk di dengar, yaitu KESUNGGUHAN. Mengapa kesungguhan yang harus menjadi teman sejati, antara niat dan ikhtiar.

Niat merupakan benih awal yang bertumbuh dalam hati, kemudian untuk merealisasikan harus ada ikhtiar yang ditunaikan. Agar niatan itu jadi nyata sesuai yang diinginkan, maka perlu kesungguhan yang teresap hingga kedalam sari pati setiap jengkal ikhtiar; agar niatan menjadi nyata seperti yang dicita-cita. Bersungguh-sungguhlah pada tiap-tiap kerja nyata, supaya diri tak kecewa. Meski hasil tak sesuai harap yang dipinta, itu tak membuat asa memudar dan semangat menghilang. Karena diri yang hina pun sudah berserah akan ketetapan Ilahi, yakin setiap takdirnya akan berujung kebahagian.

Kesungguhan diperlukan disetiap amal, agar yang diinginkan tak lagi hanya khayalan.
Kesungguhan memang harus selalu ada. Ada pada saat kita berikhtiar, ikhtiar menjadikan pribadi lebih baik, ikhtiar meneladani Nabi dan para sahabat seupaya payah jiwa raga. Kemudian kesungguhan dalam ikhtiar menyemai kebaikan, lalu kesungguhan berikhtiar dalam meluluh lantahkan kemungkaran dan kesungguhan penuh rindu dalam mendekatkan diri pada Ilahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar