Minggu, 21 Desember 2014

Sepenuh Cinta untuk Ibu

Ibu, ketika kita mengucap kata tersebut sungguh akan terbayang wajah yang selalu dirindukan ketika kita tak bisa mendekapnya dengan hangat dalam balutan kasih dan sayang penuh cinta.

Ibu, dialah yang selalu  ada dalam ruang rindu. Dia adalah wanita yang begitu luar biasa dalam hidup ini, memberi tak kenal henti, berbagi tak kenal rugi, dan bekerja tak kenal lelah. Dan semua itu  dia lakukan agar kebahagian yang terus hadir dalam hidup kita. Ibu, satu kata penuh makna cinta yang senantiasa engkau taburkan bersama kasih dan sayang  disetiap episode kehidupan. Saat suka ataupun duka menyapa engkau selalu ada untuk menyejukan diri ini.
Begitu banyak pengorbanan yang kau berikan demi kebahagian orang-orang yang kau cintai, engkau jaga kami setulus hati sekokoh jiwa. Entah berapa kali diri ini membuat susah dirimu. Entah berapa kali diri ini membuatmu menangis karena kenakalanku yang membuat hatimu terisi terluka, membuat beban pundak semakin berat dengan keinginan yang semakin hari kian bertambah dan berubah. Tapi engkau tak pernah mengeluh dan menggerutu, dirimu senantiasa berjuang sekuat tenaga, walau diri harus bermandikan cahaya matahari yang membakar kulitmu menjadi hitam legam, tubuhmu basah karena bermandikan keringat. Semua itu kau acuhkan, meski lelah meyapa, asamu terkadang memudar tapi kau segera tebalkan asa itu demi kebahagian orang-orang yang kau cintai setulus hati sekokoh jiwa dan janjimu kepada mereka yang engkau cintai. Engkau abaikan rasa sakit itu, yang singgah disetiap sendi-sendi tubuhmu, kau ganti dengan senyum merekah yang kau tunjukan kepada kami.
Ibu.  Engkau tak pernah lelah dan bosan mengajari kami. Engkau begitu indah mengajari kami bagaimana mencintai dengan penuh kasih dan sayang sepenuh jiwa pada kami yang kau simpan dalam hatimu. Engkau mengajarkan makna perjuangan serta pengorbanan pada diri ini, demi sebuah cita  dan mimpi. Mengajarkan tentang bagaimana menjaga kobaran semangat juang agar tetap menyala terang dan tak mudah redup oleh cobaan yang menghadang. Engkau mengajariku tentang sebuah arti tanggung jawab akan setiap kata yang terucap dan sikap yang terlukiskan. Engkau mengajari bagaimana memberi sesuatu yang dimiliki terbungkus tulusnya ikhlas, hingga diri ini mengerti indahnya berbagi. Mengajari diri ini, bagaimana menjaga dan membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Sepenuh kasih serta rasa sayang yang mengalir pada setiap perbuatan hingga mereka merasakan syahdunya cinta yang terbukti nyata melalui kata dan laku. Dirimu selalu ada disaat suka ataupun duka ketika menghampiri diri ini. Doamu senantiasa menghiasi disetiap  langkah perjuangan kami.
Banggalah pada ibumu, ingatlah akan pengorbanannya selama ini demi kebahagian dan cita-cita mu. Ingatlah, salah satu hal paling indah dalam hidup ini adalah melihat kedua orang tua kita tersenyum. Lebih bahagia lagi, ketika alasan meraka tersenyum adalah dirimu. Buatlah ayah dan ibumu banggga, bahagia, dan tak menyesal telah melahirkanmu. Ukirkan senyum kebahagian diwajah ibu dan ayahmu, sebagai balasan atas pengorbanan selama ini. Kita pun sadar kebahagian, cinta, dan kasih sayang yang kita beri tak akan sebanding dengan pengorbanan mereka selama ini, walau kita berjuang sekuat tenaga.
Ibu, satu kata penuh makna tentang cinta dan pengorbanan. Semoga diri ini bisa menjadi anak yang berbakti padamu, memberikan balasan yang terbaik dan terindah untukmu. Sadar bahwa semua yang kau lakukan tak akan pernah sanggup untuk dibalas, berharap diri ini bisa  menjagamu pada saat dirimu semakin rapuh termakan usia. Mengukirkan senyum-senyum kebahagian disaat kau menikmati masa tuamu, mengalirkan kasih sayang  pada setiap sendi-sendi tubuh rentamu yang haus dan rindu akan cinta yang dapat menguatkan jiwa. Berharap disetiap doa diri ini bisa menjagamu hingga engkau kembali kepada-Nya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar