Senin, 03 November 2014

Pengejawantahan Rasa Syukur



Allah Ta'ala senantiasa memberikan nikmat yang tiada terkira pada tiap hamba-Nya. Sungguh Ia Mahabaik, mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala nikmat-Nya, satu kata yang lebih luas maknanya dari terimakasih. Dengan bersyukur, nikmat akan terus ditambah, tapi saat kita kufur; sungguh akan ada siksa yang pedih dari-Nya. Telah tertulis jelas di Q.S. Ibrahim: 7, bagaimana Allah Tabaraka berfirman..

"Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, namu jika (sebaliknya) kamu justru kufur (mengingkari nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat berat." 


Sudah sepantasnya kita sebagai hamba-Nya yang beriman, untuk bersyukur atas segala nikmat, sungguh janji Allah itu pasti terjadi. Lalu sudahkah kita bersyukur atas segala nikmat-Nya? bersyukur dengan ucapan, dan amal perbuatan. Mengejawantahkan rasa syukur dalam linatasan ketaatan pada-Nya, akan ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Dengan berbagi dengan mereka yang penuh perjuangan untuk mendapatkan sesuap santapan yang halal; memberikan shadaqah dan infaq terbaik untuk berpartisipasi dalam membangun madrasah peradaban. Masih banyak lagi cara yang bisa kita lakukan dalam bersyukur lewat perkataan dan amal perbuatan. Maka setiap amal yang kita lakukan harus ikhlas serta dalam rangka mencari ridha-Nya nan berjalan sesuai syariat-Nya; sebagaimana Rasulillah telah berikan teladan.

Malulah pada Allah, saat nikmat yang Ia berikan kita gunakan untuk bermaksiat pada-Nya, sungguh azab-Nya sangat pedih. Apabila saat ini diri masih akrab dengan maksiat, maka segeralah beristighfar; bertaubat; perbarui niat. Ikutilah tiap amal buruk dengan amal kebajikan yang terus berputar nan tak bosan untuk melakukannya. Moga Allah ampuni segala khilaf selama ini, mari menjadi pribadi yang lebih beriman dan pandai bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar