Rumah, tak sekedar tempat singgah melepas penat, berteduh dari teriknya
cahaya matahari, berlindung dari derasnya air hujan & kencangnya
tiupan angin. Bukan juga sekedar tempat menikmati kehidupan duniawi.
Jika rumah hanya sekedar dijadikan tempat singgah, maka tiap ketukan
langkah akan kehilangan makna, semangat, & terasa kering. Tapi saat
rumah tak sekedar tempat singgah &
rehat, tetapi jadilah tempat penuh cinta, cerita & cita yang hakiki.
Akan selalu ada semangat yang menyala untuk melangkah.
Di sanalah
tempat melabuhkan kerinduan untuk bersua dengan mereka yang di cinta
karena-Nya, berbagi suka & duka. Begitu indah & nikmatnya
berbagi kisah yang di alami saat menunaikan aktivitas. Entah itu kisah
saat mencari rizki yang halal nan thayyib, cerita saat menimba ilmu,
atau rangkaian kisah lainnya saat bermualah. Ada antusiasme saat
mendengarkan, tatapan yang penuh perhatian saat berbincang tentang kisah
yang didapati. Lalu kita saling memberi nasehat yang indah nan
menguatkan dalam ketaqwaan.
Inilah hunian yang syariat islam hidup & ditegakkan dengan
penuh ketaatan dalam nuansa imani. Tentunya penuh ikhtiar &
pengorbanan. Inilah tempat yang banyak menyimpan kisah & jadi saksi
bisu tentang perjalanan hidup, hingga selalu ada alasan untuk kembali.
Memang tak sekedar cerita indah yang terjadi, ada masa-masa saat tempat
singgah ini tertulis dengan cerita pilu atau menyakitkan tak sesuai
harapan. Tapi saat keimanan tertanam kuat ditiap insan yang ada di
dalamnya, maka mereka yakini itu merupakan ujian dari-Nya. Harus dilalui
tentunya dengan keimanan, dengan sesempurna ikhtiar, kesungguhan dalam
berkorban & sebaik-baik berserah diri dalam tawakkal.
Sekali lagi, rumah bukan sekedar tempat singgah. Disanalah banyak
mimpi yang dirajut, untuk dapati ridha Ilahi nan bermanfaat untuk ummat.
Akan selalu ada alasan untuk kembali, karena cinta, tentang bisik
rindu, mengenang kisah, memberi manfaat & teladan. Inilah Baiti
Jannati, meski sederhana tapi penuh makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar